Investasi stem cell ini untuk kesehatan di masa depan dan kini sudah lebih dari 70 penyakit dan kondisi dapat disembuhkan dengan cara ini.
JAKARTA(IM)-Orangtua di zaman modern seperti sekarang ini bisa berinvestasi untuk kesehatan anaknya dengan cara menyimpan stem cell (SC) yang berada di dalam darah tali pusat anaknya yang baru lahir.
“Investasi stem cell ini dibutuhkan untuk kesehatan di masa depan. Tak banyak yang tahu bahwa sudah lebih dari 70 penyakit dan kondisi dapat disembuhkan dengan transplantasi stem cell darah tali pusat,” kata Spesialis Kebidanan Rumah Sakit Bunda Jakarta, dr. Taufik Jamaan, SpOG, dalam acara "Harapan Baru Pengobatan Penyakit Dengan Stem Cell Melalui Terapi Regeneratif " di Auditorium Prodia Tower, Jakarta.
Menurut dr.Taufik, dulu darah tali pusat yang menyimpan stem cell (sel punca) hanya dianggap limbah biologis. Sebab, kebanyakan orangtua menyimpan tali pusat anaknya yang baru lahir ke dalam kendi dan menguburnya. Padahal, di dalam darah tali pusat itu tersimpan stem cell yang dapat digunakan untuk menerapi penyakit, yang bahkan sangat sulit untuk disembuhkan. “Seperti Leukemia, Sickle, Cell Anemia, Thalassemia, Cerebral Palsy, Alzheimer, Stroke, dan lain-lain,” kata dr. Taufik menambahkan.
Dilanjutkan dr.Taufik, transplantasi stem cell ini pertama kali digunakan pada penderita Fanconi pada tahun 1988. Lebih dari 20.000 transplantasi stem cell darah tali pusat telah dilakukan untuk terapi baik pada anak- anak maupun orang dewasa dengan berbagai macam penyakit Taufik Jamaan menambahkan, saat ini masih banyak salahpaham di masyarakat Indonesia mengenai penyimpanan stem cell (sel punca) darah tali pusat pada anak yang baru lahir.
“Banyak masyarakat kita beranggapan, kemungkinan penggunaan sel punca pada keluarga yang tidak memiliki riwayat kanker atau penyakit lainnya tidak perlu menyimpan stem cell darah tali pusat bayinya. Padahal kenyataannya, banyak penyakit serius non herediter yang dapat menyerang tanpa ada tanda awal dan dapat diterapi dengan stem cell darah tali pusat,” katanya
Menurut data statistik, lanjut dr.Taufik, satu dari 217 orang membutuhkan tranplantasi sel punca darah tali pusat selama hidupnya. Jelas, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, dan diprediksi akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penyakit yang dapat disembuhkan melalui terapi stem cell darah tali pusat.
“Memang, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentinya menyimpan stem cell darah tali pusat ini. Namun amat disayangkan, jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Taiwan, presentase penyimpanan stem cell darah tali pusat di Indonesia memang masih sangat kecil,” kata dia lagi menjelaskan.
Sementara itu, Dokter Ahli Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Sutomo Surabaya, dr. Yudi Her Oktaviono, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FSCAI, menyebutkan, Ada 3 sumber stem cell (SC) yang patut diketahui oleh para masyarakat awam. Berikut dibawah ini:
“Pada proses ini, diperlukan proses anastesi, agar pasien tidak terasa sakit,” kata dr.Yudi
Sumber stem cell diambil melalui proses yang dinamakan dengan Apheresis. Pasien perlu diberi perlakuan medikasi untuk meningkatkan jumlah stem cell yang beredar di dalam darah. Untuk proses sendiri, memakan waktu yang cukup lama. Kurang lebih selama 4 sampai 6 jam. “Pada proses ini, hanya sel-sel tertentu saja yang akan diambil. Sel yang tidak perlu, tidak akan turut serta,” kata dia.
Menurut dr.Yudi, dari segala jenis pengambilan stem cell, hanya pada darah tali pusat orang yang melakukannya tidak akan terasa sakit. Sebab, stem cell darah tali pusat diambil ketika bayi baru saja dilahirkan. Pengambilan stem cell dibantu oleh dokter Obgyn (kandungan), dan proses pengolahannya dilakukan oleh bank darah tali pusat. Proses tidak menyebabkan rasa sakit baik pada ibu maupun bayi.
Berhubung proses pengambilan darah tali pusat hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan, maka pengambilannya pun harus direncanakan terlebih dahulu sebelum bayi lahir.
“Jadi pada saat pasien akan melahirkan, yang masuk ke dalam ruang perawatan tidak hanya dokter, tapi juga bagian bank stem cell tersebut,"katanya.® tom
Sumber : Internasional Media
Comments
a cup of coffee.
RSS feed for comments to this post