Olahraga dapat dengan melakukan aktivitas fisik yang lebih aktif sepanjang hari dengan cara sederhana misalnya dengan menaiki tangga liukan dengan menggunakan lift.
KADAR gula darah yang tinggi menyebabkan sindrom metabolik yang meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, diabetes dan penyakit jantung. Gula darah yang tidak terkontrol disebabkan pola makan yang tidak proporsional. Maka, upayakan untuk selalu bergerak (beraktivitas fisik) atau berolahraga sehingga tubuh bisa berkeringat.
Sebenarnya gula darah diperlukan tubuh sebagai sumber energi. Namun jika berlebih maka kemampuan tubuh tidak maksimal mengolah gula darah sehingga gula atau glokosa akan tetap berada dalam darah yang menyebabkan kadar gula tinggi.
Gula dalam darah menyebabkan pankreas melepaskan insulin (insulin dibutuhkan untuk mengubah gula menjadi energi). Jika kadar gula yang dikonsumsi tinggi maka lebih banyak insulin dilepaskan. Semakin banyak gula di dalam darah maka lebih banyak insulin yang diproduksi. Akibatnya, semakin besar kemungkinan orang akan mengalami kenaikan berat badan. Selain menyebabkan obesitas (kegemukan) kadar gula tinggi dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang lebih serius, termasuk perubahan suasana hati, penurunan sistem kekebalan dan diabetes.
B Hatipoglu, M D, seorang ahli endokrinologi di Klinik Cleveland seperti dilansir MSNHealth, mengatakan bahwa berkeringat adalah kunci dalam menurunkan gula darah. Bahkan olahraga ringan dapat menyebabkan otot untuk menyedot glukosa pada 20 kali tingkat normal. Keringat yang dimaksud adalah dengan menerapkan gaya hidup banyak gerak atau rutin berolahraga. Rajin bergerak dapat membakar kalori dan semakin banyak kalori yang terbakar bisa menurunkan kadar gula darah yang tinggi.
Olahraga dapat dengan melakukan aktivitas fisik yang lebih aktif sepanjang hari dengan cara sederhana misalnya dengan menaiki tangga bukan dengan menggunakan lift. Lakukan setidaknya 30 menit latihan fisik setiap hari. Selain rajin bergerak, cara mengontrol gula darah tetap normal adalah mengurangi jumlah asupan kalori, makan dengan porsi kecil setiap 4-5 jam sekali, pilih makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Selain itu harus tidur yang cukup, mengontrol berat badan, kurangi lemak pada organ dalam seperti di seputar perut dan minum teh hijau tanpa gula.
Pemeriksaan gula darah secara rutin perlu dilakukan oleh siapa pun yang memiliki faktor risiko untuk terkena diabetes. Idealnya pemeriksaan dilakukan di laboratorium sebanyak dua kali yakni setelah berpuasa 8 jam dan sesudah makan. Namun pemeriksaan juga bisa dilakukan sendiri di rumah dengan alat-alat yang banyak dijual dengan diambil kadar rata-rata.
Seperti diketahui, kadar gula darah dikatakan normal jika angkanya 70-99 mg/ dL, dengan catatan diukur setelah puasa atau tidak makan selama 8 jam. Kadar gula darah yang diukur 2 jam setelah makan dikatakan normal j ika berkisar antara 70-145 mg/dL, sedangkan jika mengabaikan jadwal makan maka rentang normalnya adalah 70- 125 mg/dL.*vit
Sumber : Internasional Media