POKOK - POKOK DASAR AGAMA BUDDHA MAHAYANA TANAH SUCI
Dikumpulkan oleh : Maha Bhiksu Dutavira
1. Tujuan Hidup Umat Buddha Mahayana
Ciptakan kondisi jiwa bagaikan Surga Sukhavati
Perbuatan sehari-hari menciptakan Tanah Suci Surga Sukhavati (Manusia berguna)
Meninggal dunia dan terlahir di Surga Sukhavati
2. Inti Sari Ajaran Buddha
Jangan berbuat jahat
Selalu berbuat baik
Sucikan hati dan pikiran
3. Pedoman Agama Buddha Mahayana
Maitri karuna landasan kebodhian
Sad Paramita pedoman penghayatan
Membalas 4 budi besar
Menolong semua makhluk di 6 alam tumimbal lahir
Melaksanakan tekad Bodhisattva
Itulah umat Buddha Mahayana yang saleh
4. Keyakinan adalah sumber jasa dan pahala
Dapat menambah semua akar kebajikan
Keyakinan tidak dimengerti, dapat menambah ketahayulan
Pengertian tidak diyakini dapat menambah pandangan salah
Keyakinan dan pengertian tidak dilaksanakan, semuanya kosong belaka
Keyakinan dan pengertian dilaksanakan, dapat memutuskan semua karma, tercapailah Tanah Suci Surga Sukhavati / Nirvana / Pantai bahagia
5.Dasar Filsafat Agama Buddha Mahayana
Trilakhana (Tilakhana) - 3 corak kehidupan
- anitya (Anicca) - tidak kekal, berobah, bergerak, tidak pasti
- dukkha/anatman (Anatha) - derita / samsara,tanpa inti
- nirvana (Nibana) - kedamaian abadi, tiada tumimbal lahir lagi, (terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati)
6. Lima Pintu Penghayatan Dharma
A. Pintu hormat, bersembahyang, namaskara.
B. Pintu memuliakan, memuja, menyebarluaskan jasa dan pahala Hyang Buddha
C. Pintu berbuat dan bertekad
D. Pintu mengamati dan intropeksi (samadhi)
E. Pintu penyaluran jasa, pelimpahan jasa (parinibbana)
Melaksanakan 5 pintu penghayatan Dharma ini, untuk bisa memiliki mental, moral, watak Buddha agar hidup bisa terbebas dari samsara, mendapat keberuntungan hidup lebih baik lagi (karma baik / kusala karma) dan setelah meninggal dunia dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati. Untuk itu dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2 bagian , yaitu Pembinaan ke dalam diri, dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Pintu; hormat dan bersembahyang
- Pembinaan pribadi, kedalam :
a. Namaskara : suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Buddha. Namaskara mengandung arti mendekatkan diri, berlindung dan menyerahkan jiwa raga kita kepada Tri Ratna untuk memperoleh berkah-Nya.
Berlindung dengan sikap penuh semangat, perhatian, rileks, tangan beranjali, visualisasikan kita berhadapan dengan para Buddha dan Bodhisattva. Kemudian melakukan wensin yaitu memberi hormat dengan membungkukkan badan 90 derajat. Menyerahkan jiwa dan raga dengan menyentuh bumi - Pacekha 5 sudut menyentuh bumi ( diulang 3x)
b. Pai Yien (Adhitana Namaskara - menyatukan jiwa dan raga dalam alunan pujian nama-nama Buddha sehingga dapat menyatukan diri dalam kekuatan Buddha) disebut juga menundukkan iblis dalam diri
c. Chiu Chan Hui (upacara menyesal dan bertobat)
d. Merenungkan ayat-ayat kitab suci, dan lain-lain
e. Pradaksina (Jau Nien)
- Pembinaan pribadi ke luar dengan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, harus bisa menjadi orang yang sopan santun, manis budi bahasanya, ringan tangan, ramah tamah, dan saling menghormat.
B.Pintu memuliakan, memuja menyebar luaskan jasa dan pahala Hyang Buddha.
1) Alat-alat untuk memuja Dharma Buddha
- Gong (untuk memberitaku, membangkitkan semangat)
- Im Keng (bunyi-bunyian untuk menyadarkan)
- Muk Ie (dipukul untuk meditasi)
- Tan ze (bunyi untuk menyadarkan)
- He Ce (untuk membangkitkan semangat)
- tambur (untuk menghidupkan suasana)
2) Gatha : nyanyian untuk memuliakan Budha, Dharma, dan Sangha agar terciptanya suasana sakral dalam upacara..
Contoh :
a) Lu Siang Can
b) Lien Tze Can
c) Gatha Pendupaan
d) Gatha Hari Esok Kan Cerah Kembali
e) Gatha Keyakinan Umat Buddha
f) Gatha Penyaluran Jasa, dan lain-lain.
Pelaksanaan sehari-harinya dengan belajar memuji dan melihat, membicarakan dan memikirkan kelebihan dan kebaikan orang lain, tidak melakukan sebaliknya.
3) Sutra : sabda Hyang Buddha perihal ajaran untuk pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Contoh :
a) Prajnaparamita Hrdaya Sutra
b) Suta 8 Kesadaran Agung
c) 42 Ayat Sutra
d) Saddharma Pundarika Sutra
e) Sukhavativyuha Sutra
f) Avatamsaka Sutra
g) Sitigarbha Sutra
h) Bhaisajyaguru Sutra
i) Vajracendekia Sutra
j) Lankavatara Sutra
k) Sutra kemenangan dari kesombongan
l) Suranggama Sutra, dll
4) Mantra: terdiri dari Dharani, Mantra, Janji-janji para dewa pelindung Dharma
Contoh :
a) Suranggama Dharani
b) Maha Karuna Dharani
c) 10 mantra pendek
d) mantra pengembangan makanan, dan lain-lain.
C. Pintu berbuat dan bertekad
setiap umat Buddha Mahayana harus mempunyai tekad menjadi Buddha (membangkitkan tekad untuk dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukkhavati, bebas dari samsara mencapai Nirvana.)
- I sin Ku i Ming
- 10 tekad Samantabadra Bodhisatva
- Se Fang San She Fo
- 3 Tekad ;
Bertekad memutuskan kemauan dan sifat-sifat jelek
Bertekad melatih diri dalam kebajikan
Bertekad menolong semua makhluk hidup
Semoga semua makhluk terbangkit tekadnya
untuk menyelamatkan/ menolong dirinya Kilesa tanpa batas bisa berhenti Bertekad mempelajari Pintu Dharma yang tanpa batas
Sempurnahlah hidup dijalan ke-Buddhaan
- Renungan kehidupan sehari-hari:
Buddha kami yakin pada-Mu. Semua yang terjadi dalam kehidupan kami yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang kami tau maupun yang kami tidak tau, semuanya berasal dari buah karma kami sendiri.
Kami berhadapan dengan karma sendiri, kami terlahir oleh karma sendiri, kami pemilik karma sendiri, kami pewaris karma sendiri. Buddha, kami bertekad menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya, walaupun belum tentu menyenangkan, kami menjalankan dengan senang hati, karena kami tau kewajiban bagian dari kehidupan sendiri.
Buddha, kami bertekad menjadi manusia yang berguna, sekecil apapun juga kebaikan, dengan senang hati kami lakukan, karena kami menyadari, hanya dengan kebaikan-kebaikan yang baru, keberuntungan hidup kami bertambah.
Buddha, kami bertekad tidak berbuat jahat dan bodoh lagi, karena kami sadar sekecil apapun juga kejahatan dan kebodohan yang kami lakukan. dapat menambahkan penderitaan kami yang baru.
Buddha, kami bertekad membahagiakan keluarga kami, dan orang orang terdekat dengan kami; semuanya itu kami lakukan demi kebahagiaannya.
Buddha kami bertekad terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati.
Omitofo, Kuan Im Pho Sat, pancarkanlah sinar Mu, berkatilah kami, terimalah kami terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati.
Semoga semua makhluk bisa bersama-sama memasuki pintu kesucian Dharma. 8 penderitaan dan 3 kondisi keaadaan lenyap sudah dalam alunan pujian Namo Omitofo.
- Pelaksanaan sehari-hari harus hidup dalam jalan ke-Buddhaan
- Syair bertobat:
Semua karma buruk yang ku perbuat
Yang berasal dari lobha dosa dan moha
Yang dilakukan dengan perbuatan
Kata-kata dan pikiran
Semua ku menyesal dan bertobat
Di hadapan Buddha ku menyesal dan bertobat
Di hadapan Bodhisattva ku menyesal dan bertobat
Namo Omitofo
D. Pintu Samadhi: Pikiran benar, Konsentrasi benar, Daya upaya benar.
Perhatikan dan konsentrasikan pikiran dalam satu objek, dengan penuh kesadaran melihat timbul tenggelamnya pikiran, melihat sebab kondisi buah karma, intropeksi perbuatan sendiri apa sudah sesuai dengan Buddha Dharma.
Samadhi terdiri dari : tenang & bijaksana
Pelaksanaan sehari-hari harus selalu intropeksi dengan cara :
Pagi : apa yang harus dikerjakan.
Malam : apa yang telah dilakukan, sesuai tidak dengan ajaran Buddha ? Jika melihat perbuatan salah, bangkitkan rasa menyesal dan bertobat.
E. Pintu penyaluran jasa, pelimpahan jasa (parinibbana) contoh :
- Siau Cai Hui Siang Ci (gatha pelimpahan jasa penghapus bala bencana)
Bertekad melenyapkan tiga kumpulan karma buruk yang menjengkelkan
Bertekad memperoleh kebijaksanaan dan kesadaran yang nyata
Bertekad semoga semua hambatan dan dosa lenyap dengan segera
senantiasa bisa hidup melaksanakan jalan Bodhisattva
- Pelimpahan jasa tentang hal jasa dan pahala
semoga dengan jasa dan pahala ini
mengagungkan tanah suci Buddha
ke atas membalas empat budi besar
ke bawah menolong tiga alam samsara
jika ada yang melihat atau mendengar
hendaknya membangkitkan bodhicitta
selama hayat di kandung badan
bersama-sama lahir di Surga Sukhavati
-. Pelimpahan jasa tentang hal keberuntungan
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semoga keberuntungan senantiasa datang dari mana-mana
semoga para guru menerimanya
-. Pelimpahan jasa tentang hal Prajna
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semua keberuntungan dipersembahkan dengan tulus
semoga Tri Ratna bisa menerimanya
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semua keberuntungan dipersembahkan dengan tulus
semoga para dewa pelindung Dharma melindunginya
7. 4 persyaratan menjadi Bodhisattva
Pembinaan pribadi ke luar dengan Bodhisattvayana (menjalankan pertapaan Bodhisattva), ada 4 pesyaratan :
-.Berdana
-.Sikap sopan santun, manis budi bahasanya
-.Ringan tangan membantu orang lain.
-Rekan se-Dharma
8. Tekad Bodhisattva
Kami bertekad menolong semua makhluk, demi kebahagiaannya
Kami bertekad memutuskan semua kekotoran batin penyebab penderitaan
Kami bertekad mempelajari hakekat Buddha Dharma / Sunyata yang tanpa batas
Kami bertekad hidup dijalan ke-Buddhaan
9. Trisarana.
a. Kami berlindung kepada Buddha, sudah seharusnya selalu mengharapkan semua makhluk memahami dan meghayati jalan besar, dengan segenap jiwa dan raga berjuang mewujudkan Boddhicitta
b. Kami berlindung kepada Dharma, sudah seharusnya selalu mengharapkan semua makhluk mnyelami dan menghayati Dharmapitaka, sampai memperoleh kebijaksanaan yang tiada batasnya sedalam lautan.
c. Kami berlindung kepada Sangha, sudah seharusnya selalu mengharapkan semua makhluk membantu, memimpin, melayani para umat sesuai dengan kebenaran umum (samutti sacca) dan kebenaran hakeki (arya sacca), semua itu tanpa ada kemelekatan dan pengkotakan. Jadilah ia dimuliakan semua makhluk.
Daftar pustaka :
- Tri Pitaka : Buku kebaktian pagi dan malam